Saat Cinta pada Alam Terbalaskan (2013)

  Peduli Lingkungan ... Masih ada yang tidak peduli pada lingkungan ? Apa artinya itu tidak ingin hidup lebih lama di dunia, atau sudah tidak peduli pada hidup anak cucu kelak ?Baik, memang perlu sesekali kita menyalahkan masyarakat sekitar. Tapi, tentu dengan syarat berkaca dahulu, sudah pantaskan kita menyalahkan orang lain. Dengan kata lain, mulailah dengan diri kita sendiri.


 Sebagai contoh Tanamlah tanaman di sekitar rumah. Tidak memiliki lahan bukan alasan, masih ada polibag dan pot. Itu ide brillian ! Setidaknya itu membantu dalam memberikan Oksigen pada paru-paru kita. Bayangkan jika paru paru ini penuh dengan Karbonmonoksida asap kendaraan, konon pasalnya Hemoglobin darah merah lebih suka mengikat Karbonmonoksida daripada Oksigen, sehingga itu yang memicu Anemia, kanker paru, dan penyakit ISPA lainnya.Oksigen itu ada disetiap partiket kecil karbohidrat, lemak, dan protein organisme. Padahal struktur kecil protein yaitu asam amino ini adalah penyusun sel terkecil tubuh dan juga pengkode DNA tubuh kita. Bisa kita tebak apa yang terjadi jika cacat pada penyusunan asam amino tersebut. Yaa salah satunya kelainan genetik, kelainan inilah pemicu berbagai macam penyakit seperti tumor pada usia dini. Mengerikan sekali rasanya jika kita sejauh itu berfikir. Itulah kenapa faktor Lingkungan masuk dalam 4 penyebab penyakit genetik di dunia. Oksigen di bumi yang hanya sekitar 20% di bumi ini bukan hanya sekecil itu manfaatnya. Oksigen sebagai pembentuk atmosfer begitu besar perannya bagi kehidupan. Atmosfer yang tidak sempurna membuat panas bumi meningkat. Itulah penyebab cuaca ekstream dunia, bencana tak bisa dibendung. 


Selain itu, Peliharalah beberapa hewan agar kita bisa tahu “perasaan” hewan. Sayangi mereka, percayalah suatu hari mereka akan membantumu. Kasih sayang yang kamu berikan pada makhluk Tuhan tidaklah sia-sia. Dalam dunia medis, Alergi merupakan respon sensitifitas berlebih dari sistem kekebalan tubuh. Pasalnya tubuh kita memiliki self-Limiting-disease dimana tubuh bisa sembuh sendiri dari bahan asing (Antigen) yang masuk akibat dari adaptasi Antibody (sistem Imunitas) kita. Menurut penelitian yang dipublikasikan dalam Clinical & Experimental Allergy, alergi anak dapat berkurang jika mereka hidup dengan hewan peliharaan semasa bayi. Dalam sebuah situs www.mizan.com tertulis berbagai manfaat memlihara hewan antara lain mengurangi resiko penyakit jantung, menurunkan tekanan darah, menurunkan potensi stress dan juga meningkatkan kebanggaan diri. Manfaat yang terpenting untuk lingkungan adalah terjaminnya kehidupan hewan-hewan tersebut sehingga resiko penyakit dari hewan yang tidak terjamin kebersihan dan makanannya bisa lebih menurun. Karena, hewan yang kotor dan kurang nutrisipun menjadi lebih rentan terserang penyakit.


Mungkin hal-hal berikut bisa menjadi inspirasi para masyarakat untuk memulai peduli pada lingkungan. Hal yang dari dulu selalu diajarkan oleh ayah saya, Sulistya. Lahir di tahun 50an, beliau selalu ingat masa-masa muda di Kalidawer, Tulungagung yang masih alami sekali, hewan liar masih banyak dan udara masih segar, inilah cara ayah menyembuhkan rasa rindhu pada masa itu :

1.      MENYAYANGI HEWAN. Yaa semua hewan termasuk semut. Dari kecil ayah menyayangi semua hewan. Sempat di rumah itu seperti kebun binatang. Ada moment sekitar tahun 2008-2009, ketika rumah layaknya kebun binatang.
Ada kambing, berbagai jenis ayam, sedikit bebek, ikan lele, ikan gurami, burung dara yang awalnya hanya 2 pasang berubah menjadi sekitar 20 burung merpati yang indah sekali terbang di sekitar rumah setiap hari, lebih ekstream lagi ada tokek di loteng, yaa ayah memeliharanya.Selain itu,Kecintaannya pada hewan terbukti melalui musim semut datang. Orang lain memilih membakar kertas lalu diarahkan pada semut, tapi ayah tidak, menurutnya itu kasar, ayah memilih membeli semprot serangga yang dirasa lebih manusiawi. Lagi seekor kucing liar yang setia menemani ayah di kandang, dan hanya berani pada ayah , tidak pada yang lain. Salah satu Kejadian ajaib akan kecintaan Ayah pada hewan :  Tikus yang tiap hari mengganggu rumah, sulit dihadang berbagai cara, membuat ibu histeris,namun akhirnya tertangkap pada keranjang sampah, Ayah hanya bilang :”sudah, jangan ganggu lagi , jangan masuk rumah lagi” , voila ! mulai dari itu tikus itu tak pernah masuk lagi,Aneh memang, tapi ini semboyan ayah saat kami histeris ada tikus atau kecoak masuk rumah “Sudah sudah, itu kan makhluk Tuhan”Tidak heran ayah sering meminta ijin untuk memlihara ular, monyet, dan iguana. Namun jelas, ini jadi pertengkaran hebat keluarga. Tapi ini perjuangan ayah yang sama seperti WWF :D 

2.     
EKTRA TANAMAN. Ayah yang suka sekali menanam tanaman, hingga rumah tertutup dedaunan. Menghias akar pohon besar dengan banyak tanaman. Penuh sekali. Ini memang berlebihan,Namun , Ini cara ayah merindukan udara di tahun 50-60an. Hingga di suatu pagi yang indah di tahun 2009, banyak sekali burung sriti yang berterbangan hanya di sekitar rumah kami untuk membuat sarang disana. Selain itu, ada sarang tawon hitam di bawah pot juga jadi hal yang mengagetkan bagi kami. Serasa tinggal di hutan, Nyaman sekali :)




Itulah bukti kasih sayang kami pada hewan dan tanaman. Ini cara kami peduli pada lingkungan. Bayangkan jika semua orang cinta pada hewan dan tanaman. Betapa Bumi cinta pada kita. Mungkin ini hal kecil yang bisa kami lakukan. Menulis blog ini juga hal yang mikro sekali. Namun, kami berharap besar akan adanya balasan positif dari Tuhan yang berimbas untuk semua manusia dan semua makhluk di alam semesta ini. Aamiin. Tunggu saja saat Alam berbicara untuk memberi balasan cinta kita padanya :)

Komentar

Postingan Populer